Penyuluhan Upaya Pencegahan Tinea Cruris pada Remaja Putri Usia 16-17 Tahun di SMAN 5 Kota Kupang

Main Article Content

Maria Magdalena Mue Juwa (*) merlinjuwa1@gmail.com
Ummu Zakiah
Farida S Pay
Meri Flora Ernestin
Dina M.S. Henukh
Yeri D. Nenogasu

(*) Corresponding Author

Abstract

Tinea cruris merupakan salah satu bentuk dermatofitosis yang banyak ditemukan di wilayah beriklim tropis, termasuk di Nusa Tenggara Timur. Infeksi ini menyebabkan rasa gatal, ketidaknyamanan, serta dapat mengganggu aktivitas dan kepercayaan diri remaja, terutama remaja putri yang lebih rentan akibat aktivitas fisik, perubahan hormonal, dan kebiasaan penggunaan pakaian ketat. Observasi awal di SMAN 5 Kota Kupang menunjukkan bahwa siswa masih memiliki pengetahuan yang rendah mengenai penyebab, faktor risiko, gejala, dan pencegahan tinea cruris. Kurangnya pemahaman ini menyebabkan beberapa siswa mengabaikan keluhan gatal pada area lipatan paha dan tidak mengetahui tindakan pencegahan yang tepat. Tujuan program pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa mengenai tinea cruris, sehingga mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah infeksi jamur kulit. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan kesehatan menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif, dan media edukasi berupa leaflet, gambar kasus, dan video. Peserta kegiatan adalah siswa remaja putri SMAN 5 Kota Kupang. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai penyebab, faktor risiko, gejala, serta pencegahan tinea cruris. Siswa menunjukkan antusiasme tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama terkait kebiasaan berkeringat setelah olahraga dan penggunaan pakaian ketat. Setelah penyuluhan, sebagian besar siswa menyatakan memahami pentingnya menjaga kebersihan diri, mengganti pakaian basah, serta mencari pengobatan yang tepat bila mengalami gejala. Simpulannya, penyuluhan kesehatan ini efektif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa mengenai tinea cruris. Program ini direkomendasikan untuk dilanjutkan melalui kegiatan UKS dan dukungan sekolah agar perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dapat berlangsung berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Juwa, M. M. M., Zakiah , U., Pay, F. S., Ernestin, M. F., Henukh, D. M., & Nenogasu, Y. D. (2025). Penyuluhan Upaya Pencegahan Tinea Cruris pada Remaja Putri Usia 16-17 Tahun di SMAN 5 Kota Kupang. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Kesehatan, 2(4), 265–273. https://doi.org/10.70109/jupenkes.v2i4.83
Section
Articles

References

American Academy of Dermatology. (2021). Skin care basics. https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics

Arsyad, A. (2020). Media pembelajaran. Rajawali Pers.

Arum, R. P., Wibawa, T., & Triyono, E. A. (2021). Pola penyakit kulit akibat infeksi jamur di RSUD Dr. Soedono Madiun. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 33(1), 45–51. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2021.033.01.8

Bolognia, J. L., Schaffer, J. V., & Cerroni, L. (2018). Dermatology (4th ed.). Elsevier.

Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Healthy skin and hygiene. https://www.cdc.gov

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. (2019). Profil kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2018. Dinkes NTT.

Djuanda, A. (2020). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (7th ed.). Balai Penerbit FKUI.

Hay, R. J., & Ashbee, H. R. (2021). Superficial fungal infections. In C. Griffiths, J. Barker, T. Bleiker, R. Chalmers, & D. Creamer (Eds.), Rook’s textbook of dermatology (10th ed.). Wiley-Blackwell. https://doi.org/10.1002/9781119625959

Havlickova, B., Czaika, V. A., & Friedrich, M. (2008). Epidemiological trends in skin mycoses worldwide. Mycoses, 51(Suppl. 4), 2–15. https://doi.org/10.1111/j.1439-0507.2008.01606.x

James, W. D., Elston, D. M., Treat, J. R., Rosenbach, M. A., & Neuhaus, I. M. (2016). Andrews’ diseases of the skin: Clinical dermatology (12th ed.). Elsevier.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil kesehatan Indonesia tahun 2018. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Jamur Kulit. Kemenkes RI.

Mbilu, F., Woga, H., & Ndoen, E. (2021). Dampak infeksi jamur kulit terhadap kualitas hidup pasien di Puskesmas Oepoi Kota Kupang. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12(4), 101–107.

Munadi, Y. (2017). Media pembelajaran: Sebuah pendekatan baru. Gaung Persada Press.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Rineka Cipta.

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.