Promosi Kesehatan tentang Pentingnya Penanganan Limbah di Industri Pengolahan Tahu Kudus

Main Article Content

Abdul Wachid (*) abdulw4ch1d78@gmail.com
Deva Putri Mayari
Dzurottun Putri Nikmah
Nazla Mutia Amanda
Novi Ekka Ramadhani

(*) Corresponding Author

Abstract

Maraknya berbagai kegiatan industri di Indonesia mengakibatkan munculnya persoalan lingkungan yang semakin kompleks. Limbah organik berbahaya dan mikroorganisme patogenik yang berasal dari aktivitas industri, domestik, dan rumah sakit merupakan faktor terbesar dalam kerusakan lingkungan, khususnya pada pencemaran air di Indonesia. Fenomena pengelolaan limbah yang tidak benar terjadi di daerah yang banyak home industri, salah satunya juga terjadi di industri tahu Desa Ploso Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Program ini bertujuan untuk pentingnya penanganan limbah tahu berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2022 Kabupaten Kudus. Metode yang digunakan dalam program ini adalah promosi kesehatan dengan pendekatan sosialisasi tentang pentingnya penanganan limbah industri pengolahan tahu . Hasil dari kegiatan pengolahan limbah tahu menjadi pupuk organik dan pentingnya pemilikan IPAL pada industri tahu didapatkan total 3 responden dapat dilihat dari jumlah pekerja pada industri tahu yang menjadi lokasi pemberian edukasi. Pada saat melakukan kegiatan edukasi di industri tahu tersebut pengusaha tahu belum mengetahui apa itu IPAL; seberapa pentingnya memiliki IPAL; bagaimana pengolahan limbah tahu yang baik agar menjadi produk yang bermanfaat.  Setelah diberi edukasi terkait pengolahan limbah tahu dan pentingnya memiliki IPAL pengusaha tahu yang menjadi responden menjadi mengetahui dan mengerti tentang IPAL dan cara pengolahan limbah tahu.Simpulan pada usaha industri rumahan pembuatan tahu di Desa Ploso masih terdapat pembuangan limbah tahu ke Sungai Penyuluhan edukasi ini dilakukan di industri tahu milik Bapak Bedjo di Desa Ploso Kabupaten Kudus agar para pembuat tahu bisa berupaya dalam melakukan pengolahan limbah tahu menjadi produk yang bermanfaat.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wachid, A., Mayari, D. P., Nikmah, D. P., Amanda, N. M., & Ramadhani, N. E. (2024). Promosi Kesehatan tentang Pentingnya Penanganan Limbah di Industri Pengolahan Tahu Kudus. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Kesehatan, 1(1), 10–18. https://doi.org/10.70109/jupenkes.v1i1.2
Section
Articles

References

Indah, L. S., Hendrarto, B., & Soedarsono, P. (2014). Kemampuan Eceng Gondok (Eichhornia sp.), Kangkung Air (Ipomea sp.), dan Kayu Apu (pistia sp.) Dalam Menurunkan Bahan Organik Limbah Industri Tahu (Skala Laboratorium). Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(1), 1–6. https://doi.org/10.14710/marj.v3i1.4280

Kaswinarni, F. (2008). Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat Dan Cair Industri Tahu. Majalah Ilmiah Lontar, 22(2), 1–20.

Matilda, F., Biyatmoko, D., Rizali, A., & Abdullah, A. (2016). Peningkatan Kualitas Efluen Air Limbah Industri Tahu Pada Sistem Lumpur Aktif Dengan Variasi Laju Alir Menggunakan Arang Aktif Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri). EnviroScienteae, 12 (3), 207–215. https://doi.org/10.20527/es.v12i3.2446.

Muhajir. (2013). Penurunan Limbah Cair BOD dan COD pada Industri Tahu Menggunakan Tanaman Cattail (Typha Angustifolia) dengan Sistem Constructed Wetland. Skripsi. Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Kudus

Peraturan Menteri Kesehatan Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014. Pusat Kesehatan Masyarakat.

Rolia, E., & Amran, Y. (2015). Perencanaan Bangunan Pengolahan Limbah Cair Pada Pabrik Tahu Di Kelurahan Mulyojati 16 C. Jurnal Tapak, 5(1), 83–88.

Suganda, et all. 2014. Penurunan konsentrasi amonia, nitrat, nitrit dan cod dalam air limbah tahu dengan menggunakan biofilm – kolam (pond) media pipa pvc sarang tawon dan tempurung kelapa disertai penambahan ecotru. Jurnal Teknik lingkungan 3 (4) : 1-8.