Pemberian Edukasi pada Masyarakat untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan Buang) Obat Antibiotik di SMP N2 Sentani
Main Article Content
Abstract
Upaya pengobatan penyakit akibat infeksi bakteri membutuhkan antibiotik. Kesalahan pada cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang antibiotik dapat menimbulkan resistensi, keracunan, overdosis hingga kematian dan akan mencemari lingkungan yang akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Pengetahuan merupakan hasil pengetahuan seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) merupakan suatu program edukasi kesehatan yang dibuat oleh STIKES Jayapura dalam kegiatan pengabdian untuk mewujudkan gerakan keluarga sadar obat (GKSO) bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengetahui Analisis Tingkat Pengetahuan Pasien tentang DAGUSIBU Antibiotik di Sekolah Menengah Pertama N2 Sentani 2024. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner pretest, edukasi, dan post-test. Kuesioner dilihat validasi dan reliabilitasnya terlebih dahulu dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden dengan menggunakan program SPSS. Data skoring/interval diolah dan selanjutnya dianalisis dengan SPSS juga. Data skor pre dan post dibuat dalam persen dan dilihat kategorinya meliputi: 85–95% dikategori sangat baik, 75–78% baik. Hasil kegiatan menyatakan ada perubahan tingkat pengetahuan siswa-siswi tentang obat dan antibiotik setelah mengikuti kegiatan dan di akhir kegiatan sudah masuk dalam kategori sangat baik. Selanjutnya untuk tingkat kemanfaatan nilai presentasi yang didapatkan 98% siswa/i menyatakan sangat bermanfaat bagi peserta.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Purwidyaningrum, I., Peranginangin, J. M., Mardiyono, M., & Sarimanah, J. (2019). Dagusibu, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) di Rumah dan Penggunaan Antibiotik yang Rasional di Kelurahan Nusukan. Journal of Dedicators Community, 3(1), 23-43.
Pratiwi, H., Mustikaningtias, I., Widyartika, F. R., Setiawan, D., Nasrudin, K., & Julietta, L. Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Apoteker Pada Layanan Kefarmasian Di Apotek Kecamatan Sokaraja, Baturraden, Sumbang, Dan Kedungbanteng. JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 5(1), 33-48.
Lubis, M. S., Meilani, D., Yuniarti, & Dalimunthe, G. I. (2019). PKM Penyuluhan Penggunaan Antibiotik Kepada Masyarakat Desa Tembung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 299-30.
Pratowo, G. S. & Dewi, N. A. (2018). Tingkat Pengetahuan masyarakat Desa Anjir Mambulau Terhadap Penggunaan Antibiotik. Jurnal Surya Medika, 4(1), 79-89.
Herliyana, L., Purnamayanti, S.Si., M.Farm-Klin., A., & Prasetyadi, F. O. H. (2022). Pengetahuan dan Perilaku Pencegahan Infeksi Luka Jahitan Persalinan Grade 2 dengan Antibiotik - Laporan Kasus Ibu dengan Kehamilan Berisiko Tinggi. Journal of Islamic Pharmacy, 6(2), 79–83. https://doi.org/10.18860/jip.v6i2.13958